JENIS KERTAS PENENTU HASIL CETAK

Salam Sejahtera para Grafika, Bapak dan Ibu se-tanah air yang kami hormati,


Apakah kertas menentukan hasil cetak? Tentu saja.. untuk mendapatkan hasil yang sempurna, pemilihan jenis kertas harus diutamakan karena kertas merupakan media utama pada hasil cetak dan kualitas cetak akan terlihat dari jenis kertas yang digunakan. Lantas, apa yang mempengaruhi kesempurnaan penampakan permukaan kertas? Mari kita simak bersama..

1. Kecerahan (brightness)
suatu benda dapat dikatakan cerah, apabila benda itu memantulkan cahaya yang cukup ke mata kita. Oleh karena itu dalam menilai atau mengukur kecerahan suatu benda sangat terkait dengan panjang gelombang cahaya yang dipantulkan/ direflesikan. Untuk mengukur panjang gelombang diperlukan suatu alat khusus yang dapat mendeteksi pantulan warna dan tidak bisa diketahui hanya melalui penglihatan. Kertas yang berwarna putih, belum tentu memiliki brightness yang lebih tinggi daripada kertas hijau atau warna lain. Kertas dengan nilai kecerahan yang tinggi akan menghasilkan cetakan yang lebih baik. Tinggi rendahnya kecerahan kertas ini dapat dipengaruhi oleh bahan baku kertas dan proses pembuatannya.

2. Warna
Dalam pencetakan model gambar berwarna, warna yang kita lihat adalah panjang gelombang cahaya yang dipantulkan/direflesikan oleh permukaan kertas. Kesempurnaan pantulan sangat tergantung dari kerataan atau kehalusan permukaan kertas, warna kertas dan kesempurnaan warna tinta cetaknya.
Kertas yang permukaanya halus bahkan licin akan sempurna memantulkan, sedangkan pada kertas yang permukaanya tidak rata atau kasar, pantulan cahayanya akan menyebar, mambaur, sehingga lapisan warna yang dilihat kurang tajam.
Permasalahan yang muncul adalah hasil pantulan warna-warna tidak sama dengan warnanya, artinya adanya perbedaan warna yang seharusnya dipantulkan (das Sollen), berbeda dengan kenyataan yang terjadi atau yang terlihat (das Sein), belum lagi masalah kondisi permukaan kertas yang akan mempengaruhi proses pemantulan cahaya/warna.
Selain permukaan kertas yang tidak rata dan tidak memantulkan, ketidaksempurnaan warna yang dipantulkan oleh lapisan tinta itu akibat adanya ketidak sempurnaan warna-warna tinta Cyan, Magenta, dan Yellow sendiri.
 
  • Tinta Cyan yang seharusnya sempurna memantulkan warna hijau dan biru, tetapi warna hijau dan biru dipantulkan tidak sempurna, bahkan memantulkan juga sedikit warna merah
  • Tinta Magenta yang seharusnya sempurna memantulkan warna merah dan biru, kenyataanya kedua gelombang cahaya itu tidak sempurna dipantulkan, bahkan gelombang warna hijau ikut dipantulkan
  • Tinta warna Yellow yang seharusnya sempurna memantulkan warna merah dan hijau, kenyataanya warna hijau tidak sempurna dipantulkan, bhakan gelombang warna biru ikut dipantulkan.
Kertas putih memantulkan semua panjang gelombang cahaya, tetapi kesan bayangan sangat bervariasi sehingga ada istilah warna putih kekuning-kuningan, warna putih kebiru-biruan, keabu-abuan, kehijau-hijauan dan seterusnya., yang semua bertujuan agar mata tidak gampang lelah memandang kertas putih tersebut. Dengan adanya kondisi demikian, maka muncul bebagai istilah seperti : Putih salju, putih hangat, putih cream, putih biru, yang bisa memberi kesan hangat, kesan sejuk , sehingga kemudian dibuatlah ukuran warna.

3. Opasitas
Opasitas adalah suatu kondisi lembar kertas yang menjelaskan bahwa hasil cetakan pada suatu sisi lembaran tidak memberi bayangan pada sisi lainnya. Kondisi demikian menyangkut sifat opasitas atau daya tarik tembus cahaya/pandang atau transparasi dari suatu kertas. Semakin tinggi nilai opasitas, maka cetakan akan semakin baik. Sebaliknya yang nilai opasitasnya rendah maka mutu cetakan akan semakin rendah (cetakan membayang dan terlihat dari sisi belakangnya). Sebagai contoh kaca yang bening dan tembus pandang, nilai opasitasnya 0%. Sedangkan Art Carton 310 gram nilai opasitasnya 100%, berarti tidak tembus pandang.

4. Gloss/ mengkilap
Permasalahan gloss/mengkilap erat kaitannya dengan tingkat kenyamanan membaca, yaitu bahwa permukaan kertas ysng tingkat glossnya tinggi, tetapi kenyamanan membacanya rendah (poor reading quality). untuk meningkatkan kenyamanan membaca, nilai gloss suatu jenis kertas dikurangi dengan proses pelapisan permukaan (coating paper) dengan bahan pigment yang nilai opasitasnya tinggi 9high opaque pigment).
Pada umumnya kertas mutu biasa memilki pantulan spekuler antara 0.2% - 6%, sedangkan untuk meningkatkan persentase pantulan, kertas diberi lapisan coating, maka nilai pantulan akan naik (misal : kerta art paper nilai pantulannya diatas 60%, kertas supercalender nilai pantulannya sekitar 30%).

Semoga informasi ini dapat membantu kita semua ya.. Tetap semangat dan selalu jaga kesehatan!

Salam hangat,
PT. Grafa Intercontinental

Contact : +6221 4786 6077
WhatsApp : +6287 88938 1645
Instagram : @grafa_online
Tokopedia : GrafaOnline

Jl. Kayu Putih IV Blok C No.8,
Pulo Gadung,  Jakarta Timur 13260
Indonesia

© Copyright 2024 - Grafa
Website by Webtivia